Aku mendaki dari lembah demi memasuki relung-relung hatimu
Pendakian ini begitu tinggi dan terjal
Butuh selaksa kesabaran dan tekad luar biasa
Hingga setibanya aku di pintu jiwamu,
dapat kuceritakan suasana hampa dari keheningan ngarai,
di mana seutas tambang meminta nyawaku sebagai jaminan
Kami kemudian tawar-menawar
Kukatakan kepada ngarai untuk mengambil apa pun
hanya setelah asmaraku denganmu berbalas dua arah
Dan rasa hambar berubah gairah
lentur dibelai kehangatan selimut bernama cinta
Aku melihat cahaya jiwa berlapis hujan dari surga
Hujan yang tidak basah
Begitupun cahaya tak membuat silau mata
Kedua esensi ini menjadi suci
mengirim ilham bagi dua hati
yang bersemi karena belahannya sendiri
Thaank you Sis, berasa berhadapan dgn belahan jiwa baru ☺️
Your poems bring peace…