Station F: Rumah Terbesar bagi 1.000 Start-up

Ketika di Paris, tepatnya tanggal 3 Maret 2022, anakku mengundangku untuk menyambangi kantornya di Station F. Tidak sembarang orang boleh masuk ke ruang kedua aula megah ini. Kebetulan putri sulungku itu, Feliana Citradewi, merupakan pendiri salah satu perusahaan rintisan (start-up) di sana, LiVert.

Oh ya, Station F adalah inkubator bisnis yang terletak di distrik (arrondissement) ke-13, Paris, Prancis. Gedung seluas 34.000 meter persegi ini merupakan fasilitas perusahaan rintisan terbesar di dunia. Para raksasa digital seperti Micrososft, Google, Facebook, Naver, dan sebagainya pun terlibat di dalamnya.

Sejarah Singkat Station F

Sejarah Singkat Station F

Station F pertama kali beroperasi pada 1929. Bangunan ini dirancang oleh insinyur kenamaan Prancis, Eugène Freyssinet. Beliau adalah penemu beton prategang, yang strukturnya dari baja dan beton. Bajanya ditarik sebelum beton mengeras, sehingga nantinya beton menjadi lebih kuat dan terhindar dari retak terbuka.

Eugène Freyssinet adalah insiyur dari proyek itu. Makanya, depot angkutan kereta api ini memakai namanya. Atau dikenal sebagai La Halle Freyssinet. Lalu disingkat menjadi Station F saja, alias Stasiun F.

Pada 23 September 2013, Xavier Niel, pendiri Free, mengakuisisi La Halle Freyssinet dengan nilai sekitar 70 juta euro. Namun sebenarnya, Pemkot Paris terlebih dahulu membeli Halle Freyssinet dari SNCF, kemudian baru menjualnya kepada taipan Prancis di bidang Teknologi Informasi itu.

Dengan investasi 250 juta euro, Xavier Niel membiayai 90 persen proyek perombakan ini. Pekerjaan itu dimulai pada 2014, dan pelaksananya adalah perusahaan arsitektur Wilmotte and Associates.

Pada 22 Oktober 2014, Presiden Prancis saat itu, François Hollande, meletakkan batu pertama pembangunan. Uniknya, batu ini merupakan hasil dari cetakan 3D, sebuah inovasi di bidang percetakan. Presiden Hollande menandaskan, bahwa gedung ini akan menjadikan Paris, salah satu ibu kota digital di dunia.

Pembangunan terus dikebut. Hingga akhirnya diresmikan pada 29 Juni 2017 oleh direktris Station F Roxanne Varza, didampingi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Wali Kota Paris, Anne Hidalgo.

Menjadi Tamu di Station F

Menjadi Tamu di Station F

Mengunjungi Station F bagiku seperti mengunjungi sebuah kampus, sebelum tahun ajaran baru dimulai. Feli memanduku dari satu sudut ke sudut lainnya. Turun-naik tangga.

Aku serasa berjalan dalam ruang mimpi kekinian. Takjub sekaligus tak percaya, betapa aku boleh menginjakkan kaki di markas eksklusif anak-anak muda berpemikiran global ini. Berkat undangan anakku yang asli “warga” sini. Ya, pengajuan Feli untuk berkantor di Station F diterima sejak September 2021.

Secara keseluruhan, aku bisa bilang, tempat ini begitu lega dan tinggi. Sebagian kantor tampak menyeleneh, dibuat dari kontainer atau peti kemas. Ruang-ruang pertemuan tampak tertutup. Hampir tak pernah sepi dimanfaatkan silih berganti. Kabin-kabin kubus itu bebas digunakan oleh para penyewa untuk berkonferensi.

Di sudut lain, beberapa anak muda duduk berkelompok dengan komputer dan gawai masing-masing. Berpakaian modis, dan sudah pasti, otak mereka juga modis serta inovatif. Didukung interior yang tampak asyik dan beraura kreatif, pasti ide di kepala mereka turut berseliweran.

Setiap langkah membawa ingatanku kembali ke Indonesia. Dahulu, aku pernah menjadi wanita pekerja. Dapat berkarier dan berkantor di gedung pencakar langit di kawasan Segitiga Emas Sudirman, Jakarta, adalah prestasi yang membanggakan bagiku.

Membandingkan zaman itu, kantor semacam ini terkesan lebih lengang. Zaman memang sudah berubah. Dengan atau tanpa pandemi, memang tidak semua pekerja harus ngantor. Di Station F pun, hanya orang-orang terseleksi yang boleh berkantor di sini. Mereka pasti produktif meskipun terlihat sedang merenung dalam “arena permainan” yang serba Instagrammable.

Lelah berjalan dan perut keroncongan, Feli mengajakku makan siang di La Felicita, restoran terbesar di Eropa dengan luas 4.500 meter persegi, yang terdiri dari lima restoran Italia. Walaupun namanya mirip, restoran dari Grup Big Mamma ini bukan milik Feli, hehehe. Kebetulan saja ia suka makan di sini.

Isi Bangunan Station F

Isi Bangunan Station F

Station F memiliki lebih dari 3.000 stasiun kerja, pasar, 26 program pendukung, plus akselerasi internasional, serta ruang acara atau pertemuan, dan beberapa tempat makan yang terbuka untuk publik.

Belakangan, aku baru tahu bahwa Station F juga memiliki tiga bar dan auditorium dengan 370 kursi. Di dalam inkubator tersebut, terdapat layanan penting untuk pengoperasian perusahaan rintisan, seperti stand dana investasi, lab fab, percetakan 3D, dan layanan-layanan umum lainnya.

Melalui kemitraan yang nyata dan efektif, berkantor di Station F adalah kesempatan langka. Ini seperti mendapat kunci akselerator bagi pengembangan bisnis orang-orang terseleksi di dalamnya. Apalagi tempat ini juga didukung oleh para fasilitator yang kompeten.

Secara umum, bangunan Station F dibagi menjadi tiga ruang besar:

  • Create (Zona Kreasi), yaitu tempat bekerja
  • Share (Zona Berbagi), yaitu tempat diskusi dan berbagi cerita
  • Chill (Zona Santai), yaitu tempat bersantai, bermain, dan makan-makan

Barangkali, beginilah tren kantor-kantor kekinian, apalagi di era pasca pandemi.

Aku tidak tahu, apakah kantor seperti ini ada di Indonesia. Namun, rasanya konsep ini boleh ditiru. Ada keseimbangan antara bekerja dan bermain, sehingga mereka yang memiliki ide tidak biasa diharapkan betah, tanpa mengorbankan kreativitas dan produktivitasnya.

Kemitraan Station F

Kemitraan Station F

Stasiun F memiliki sejumlah kemitraan untuk program yang ditujukan untuk pengusaha start-up.

Mitra tersebut termasuk nama-nama besar, seperti ADN_ x IFM, Art & Métiers, Asoka, BNP Paribas, HEC, EDHEC, Entrepreneur First, Facebook, Google, INSEAD, Impuls Lab, Havas Group, iPEPS / ICM, L’Oreal, LVMH, Microsoft, Moove Lab, Naver / LINE, Outre-Mer Network, Pépite Starter IDF, Ponts Alumni, ShakeUp Factory, TF1, Thales, Ubisoft, Veepee, Zendesk, dan banyak lagi.

Perusahaan rintisan yang didirikan Feli, LiVert.fr, termasuk salah satu di antara seribu rintisan yang tergabung dalam keluarga besar Station F.

Sekadar informasi, LiVert adalah platform yang memungkinkan teman-teman berbelanja daring dengan pengiriman gratis 100%. Livert.fr menghubungkan konsumen yang berada di wilayah geografis dan membeli di toko daring yang sama untuk mendapat pengiriman gratis.

LiVert menjamin keamanan kedua belah pihak. Setelah Mate membayar bagiannya dari pembelian di dompet digital LiVert dan menerima pesanannya, Lead memvalidasi kode yang diberikan oleh Mate dan uang secara otomatis dikeluarkan oleh Lead.

Ke depannya, kita bisa mendapat fasilitas itu dengan menginstal aplikasi LiVert.  Pembelanjaan di Amazon, AliExpress, Rue du Commerce, Shein, Guess, Café Royal, TopShop, TallyWeilj, Converse, MyProtein, Mon Jardin Bio, atau lainnya, dengan fokus. Konsumen tidak harus memaksa diri untuk menambah-nambah item di keranjang pembelian hanya supaya ongkos kirimnya gratis. Begitulah ide Livert.

Bersanding dengan brand-brand besar dunia di Station F, Feli tampak bangga bisa mengajak mamanya melihat kantor yang menjadi impian banyak pendiri perusahaan rintisan.  Kunjungan pun berakhir. Aku mengembalikan tanda pengenal yang tadi kuterima di pintu masuk. Semoga kiprahmu turut membawa harum nama Indonesia dan idemu nanti bisa digunakan di seluruh dunia. Doa Mama di nadimu. Amin.

Referensi

Yuk, bagikan tulisan ini di...

Leave a Comment