Aku mendahulukan maaf
Sekiranya kata-kataku ada
terkandung khilaf
Esok terjaga
Bacalah syair ini dengan saksama
Pakailah hatimu yang elok
Matamu nan bulat, lentik, menawan dan indah
Demi kesempurnaan sebuah karya yang lahir dari jiwa
Masih hangat tersisa
Kenangan kita di Jalan Tanjung Pura
Mengejar oplet di Terminal Pasar Seroja
atau sesekali menikmati es serut di samping Gang Kirana
Serta menikmati hangatnya menu bakso porsi setengah, karena kekurangan dana
Semua kesulitan yang ada
menyisakan segulung benang pengikat
yang terulur hingga di usia senja
Lebih dari 35 tahun berlalu
Engkau tetap sahabat terbaik
pendengar yang sabar
kawan yang menakjubkan
Meskipun ceritaku terlampau panjang
atau mungkin sudah pernah kuulang
Engkau tak pernah menunjukkan rasa bosan
Yang kutahu
Persahabatan sejati bukan pada kata-kata
Ia mengakar di dada
mengalir dalam jiwa
bergema, tanpa perlu bersuara
Izinkan aku terus menjaganya
Sepanjang umur yang aku punya
Dan bila aku alpa
Tolong ingatkan segera!
Demi persahabatan yang kita pelihara, semenjak masa remaja