Wow, tidak salah judulnya? Benarkah ada jejak Prancis dalam sejarah sepak bola Indonesia? Kita tahu, persepakbolaan Indonesia dan Prancis ibarat bumi dan langit. Prancis beberapa kali juara sepak bola Eropa dan dunia, sedangkan Indonesia menjadi raja Asia Tenggara saja sulit.
Belum lagi bila kita bicara ranking FIFA. Sementara Prancis berada di urutan 4 dari 211 negara, kita masih berkutat di peringkat 155. Pun, setahuku belum pernah ada pelatih Prancis yang melatih timnas Indonesia maupun klub bola di Indonesia.
Namun, kalau kita telusuri jejak-jejak sejarahnya dengan lebih teliti, ternyata ada setidaknya empat persentuhan Prancis terhadap persepakbolaan Indonesia. Apa saja itu?
ISI ARTIKEL
Tim Sepak Bola Indonesia Berlaga di Piala Dunia Prancis
Timnas Hindia Belanda yang tampil di Piala Dunia 1938 Prancis, akhirnya sah dianggap sebagai Timnas Indonesia. Organisasi sepak bola tertinggi di dunia, Fédération Internationale de Football Association (FIFA), resmi mengakuinya pada Januari 2018.
Dengan demikian, Indonesia mencatatkan diri sebagai tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.
Waktu itu, untuk slot Asia, FIFA sebenarnya memberi jatah Jepang. Berhubung Jepang sedang sibuk berperang (cikal bakal Perang Dunia II), akhirnya Indonesialah yang mendapat kesempatan itu.
Sebenarnya, FIFA mewajibkan pertandingan kualifikasi Timnas Indonesia menghadapi Amerika Serikat. Ternyata, Amerika juga asyik berperang. Maka melengganglah Indonesia ke Prancis. Rezeki takkan ke mana, bukan? Hehehe….
Sebanyak 17 pesepak bola pun diseleksi, terdiri dari etnis Tionghoa, Indo-Eropa (Belanda), dan Indonesia. Sayang, timnas Hungaria kemudian membantai tim Dutch East Indies alias Indonesia dengan enam gol tanpa balas.
Zinedine Zidane dan Sepak Bola Indonesia U-13
Maestro bola Prancis yang berdarah Aljazair, Zinedine Zidane, pada 6-8 Juli 2007 pernah berkunjung ke Indonesia. Zizou, panggilan akrabnya, hadir sebagai duta Danone untuk program perbaikan kehidupan anak-anak sedunia. Danone sendiri adalah perusahaan makanan dan minuman multinasional asal Prancis.
Di depan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan para pemain timnas Indonesia U-13, pemain terbaik Liga 1 Prancis, Eropa, sekaligus dunia itu memperlihatkan keahliannya mengolah bola. Zidane juga memberi coaching clinic (pelatihan singkat) kepada para pesepak bola bocah yang hadir.
Ia berharap kehadirannya di Indonesia dapat memotivasi anak-anak Indonesia, terutama yang menekuni olahraga sepak bola, untuk menjadi sehebat dirinya.
Bibit Sepak Bola Indonesia Ditempa di Toulon Cup Prancis
Begitu tahu Indonesia tahun ini ikut Turnamen Toulon, dan laga keempatnya diadakan di Arles, aku langsung menyempatkan pergi ke stadion. Bersama suporter dari KJRI Marseille, termasuk bapak konsul Arief Muhammad Basalamah, kami deg-degan menyaksikan laga melawan Timnas Aljazair, negeri leluhur Zidane.
Sayang, di pertandingan 8 Juni 2022 itu, Indonesia kalah melalui drama adu penalti.
Garuda muda akhirnya harus puas di posisi 10 dari 12 tim yang berpartisipasi. Indonesia hanya sempat mengalahkan Ghana. Sisanya, pertandingan melawan Venezuela dan Meksiko, dua kekuatan besar dalam sepak bola dunia, berakhir dengan kekalahan.
Venezula yang mengalahkan Indonesia 0-1 kemudian berhasil melaju ke final, sebelum akhirnya dikalahkan oleh tuan rumah 1-2. Prancis pun menjuarai turnamen ini untuk yang ke-13 kalinya pada 2022.
Sekadar catatan, Le Festival International Espoirs – Tournoi Maurice-Revello merupakan kompetisi sepak bola bagi tim internasional yang pemain-pemainnya di bawah 21 tahun. Turnamen ini sudah diadakan sejak 1967, dan tahun 2022 adalah perhelatannya yang ke-48.
Sebelumnya, kompetisi ini disebut Toulon Tournament. Kemudian sebagai penghormatan terhadap penciptanya, kompetisi ini diganti namanya menjadi Maurice Revello, hingga sekarang. Namun, untuk praktisnya, banyak orang tetap menyebutnya Toulon Cup.
Turnamen ini telah berhasil menjaring calon-calon pemain gemilang di masa depan, seperti Christiano Ronaldo, David Beckham, Didier Deschamps, Nicolas Anelka, Hugo Lloris, Thierry Henry, dan masih banyak lagi.
Makanya, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) menganggap Toulon Tournament bagus sekali untuk menempa mental para pesepak bola muda kita. Pelatih Shin Tae-Yong bahkan mengirim tim U-19. Praktis, rata-rata pemain Indonesia adalah yang termuda di antara 12 konstestan pada perhelatan 2022.
Indonesia pertama kali mengikuti Toulon Cup pada 2017. Saat itu, mereka kalah melawan Brazil, Republik Ceko, dan Skotlandia. Namun, seorang pemain bernama Egy Maulana Vikri berhasil menggondol predikat Breakthrough Player di sana.
Penjajakan Kerja Sama Sepak Bola Indonesia-Prancis
Secara organisasi, PSSI pun sedang menjajaki kerja sama dengan federasi sepak bola Prancis, Fédération Française de Football (FFF). Menurut keterangan Maaike Ira Puspita, Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, kerja sama itu dibicarakan ketika PSSI menghadiri Kongres FIFA ke-72 di Doha, Qatar, Maret silam.
Namun, hingga saat ini, PSSI belum merinci seperti apa konkretnya kolaborasi tersebut. Bagaimanapun, kerja sama itu takkan jauh-jauh dari manajemen timnas, penyelenggaraan liga, infrastruktur, atau hal-hal teknis. Dengan pembenahan menyeluruh, diharapkan persepakbolaan Indonesia menjadi lebih matang.
Semoga semua upaya ini berjalan lancar. Sehingga tidak terlalu lama lagi, sepak bola Indonesia akan diperhitungkan, minimal di level Asia dahulu, dan Indonesia kembali berlaga di Piala Dunia, seperti pada 1938.
Terima kasih kepada Mas Rama dari KJRI, selaku sekretaris bapak Arief Basalamah, untuk foto dan videonya.
Referensi
- Yerimon, Petrus Manus Da’. 2 April 2022. “PSSI Jajaki Kerja Sama dengan Federasi Sepak Bola Prancis dan Australia”, diakses 8 Juli 2022.
- “Egy Maulana Vikri”, Wikipedia Inggris, diakses 8 Juli 2022.
- Nurikhsani, Gregah. 05 Mei 2020, “Kisah Timnas Indonesia Berangkat ke Piala-dunia 1938”.
- Tim BBC. 6 Juli 2007. “Zidane Bertemu Presiden SBY”. BBC.co.uk, diakses 8 Juli 2022.
- “Festival international espoirs – Tournoi Maurice-Revello”, Wikipedia Prancis, diakses 8 Juli 2022.