Imlek dan Tahun Macan Air

Pada 1 Februari 2022, masyarakat Tiongkok seluruh dunia merayakan tahun barunya. Momentum pergantian tahun ini lazim disebut Imlek. Oh, tunggu sebentar. Apa kalian orang Tionghoa? Atau punya teman Tionghoa? Rekan bisnis? Pacar?

Bila ya, teruskan membaca. Sebab, sedikit pengetahuan tentang pernak-pernik Imlek bisa membuat hubungan sosial dengan mereka menjadi lebih hangat dan indah.

Kalender Imlek: 2022 Tahun Macan Air

Kalender Imlek: 2022 Tahun Macan Air

Kalender Tiongkok terdiri dari 12 shio dan 5 elemen. Ke-12 shio itu secara berurutan adalah Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Kera, Ayam, Anjing, dan babi. Shio-shio itu muncul bergandengan dengan ke-5 elemen alam, sehingga siklus penuhnya mencapai 60 tahun (5 x 12).

Untuk mengetahui kelima elemen alam, kita cukup melihat angka akhir dari tahun kelahiran kita.

  • 0-1 berunsur logam
  • 2-3 berunsur air
  • 4-5 berunsur kayu
  • 6-7 berunsur api
  • 8-9 berunsur tanah/bumi

Setiap elemen juga berunsur Yin Yang. Serba seimbang. Contoh, angka 0 unsur logam mewakili elemen Yin dan angka 1 unsur logam mewaliki elemen Yang. 

Maka berdasarkan shiologi, setelah Tahun Kerbau Logam (Yang) pada 2021, tahun 2022 (setara dengan Tahun Imlek 2573) jelas bershio macan dengan elemen air (Yin).

Festival Imlek telah dirayakan turun-temurun oleh penduduk Tiongkok, konon sejak pemerintahan Kaisar Kuning (2698-2598 SM). Tetapi patokan tahun perayaan diambil bersadarkan tahun kelahiran Kongcu Konfusius, filsuf besar Tiongkok yang lahir pada 551 SM. Makanya, perhitungan Tahun Macan adalah 551 + 2022 = 2573.

Macan adalah kucing liar dan predator terbesar di darat. Seperti jenis-jenis kucing lainnya, macan sebenarnya membenci air. Namun bila diperlukan, seekor macan ternyata perenang yang baik. Jadi, dua elemen ini sebenarnya klop.

Mamalia ini juga dapat berlari 50 kilometer per jam. Sekali mengaum, suaranya dapat terdengar hingga beberapa kilometer, untuk menandai teritoriumnya.

Dikenal sebagai binatang soliter, macan tidak suka berbagi wilayah kekuasaan. Jika terancam dan kelaparan, karnivora ini takkan ragu menerkam dan memangsa binatang buas lainnya, termasuk manusia. Wajarlah bila kemudian macan dijadikan lambang kekuatan dan kebuasan.

Binatang ini ditemukan di seluruh Asia. Namun hingga pertengahan abad 20, populasinya menurun drastis lantaran banyak diburu. Mereka diburu untuk kulitnya yang indah, juga gigi taring serta testisnya, terutama untuk ritual pengobatan tradisional di kalangan masyarakat Tiongkok.

Karena tersebar di segenap sudut bumi, kehadiran binatang perkasa ini juga dipuja-puja di peradaban lain. Peran macan, misalnya, juga penting dalam mitologi Hindu India, salah satunya sebagai tunggangan Dewi Durga yang cantik.

Penggabungan Kalender Gregorian dan Lunar

Penggabungan Kalender Gregorian dan Lunar

Orang Tiongkok resmi mengadopsi kalender Masehi pada tahun 1912. Namun, mereka tetap mempertahankan kalender mereka sendiri, yaitu penanggalan lunisolar. Sesuai namanya, sistem lunisolar mendasarkan perhitungannya pada pergerakan bulan sekaligus matahari.

Kita tahu, kalender lunar bersiklus 29,5 hari atau 354 hari dalam setahun. Sedangkan pergerakan matahari berjumlah 365,25 hari per tahun. Sehingga dalam setahun, antara kalender lunar dengan kalender solar menorehkan perbedaan 11,25 hari.

Nah, di sini uniknya sistem kalender Tiongkok. Lun-gwee atau bulan kabisat disisipkan untuk menyinkronkan perhitungan pergerakan bulan dan pergerakan matahari.

Sehingga, Tahun Baru Imlek selalu jatuh antara tanggal 21 Januari sampai 19 Februari setiap tahunnya. Ini kurang-lebih bertepatan dengan posisi langit yang memasuki rasi bintang Akuarius.

Kalender lunisolar berkembang selama berabad-abad melintasi strata sosial dan agama. Beberapa fungsi praktisnya, untuk perhitungan astronomi, perang, dan penetapan awal masa bercocok tanam, setelah titik balik matahari musim dingin.

Tradisi Imlek: Gong Xi Fa Cai

Tradisi Imlek: Gong Xi Fa Cai

Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama dan berakhir pada tanggal ke-15, bulan purnama. Selama periode ini, anggota keluarga yang merantau akan berbondong-bondong kembali ke rumah mereka. Persis tradisi mudik hari Lebaran di Indonesia.

Karena berlangsung 15 hari, kesibukan menyambut hari istimewa ini sudah dilakukan dua sampai tiga minggu sebelumnya. Seperti membersihkan rumah secara menyeluruh, membeli baju baru, memotong rambut, membayar utang (jika ada), termasuk menyelesaikan tugas-tugas.

Semuanya resolusi lahir-batin yang berdampak positif!

Rumah pun dihias sajak kata bermakna nasib baik yang membawa kebahagiaan dengan dominasi warna merah. Bagi orang Tionghoa, merah melambangkan keberuntungan dan kegembiraan.

Di momen inilah, muncul ucapan populer, “Gong Xi Fa Cai!” Artinya bukan, “Selamat Tahun Baru Imlek” sebagaimana yang banyak disalahpahami orang. Tetapi, “Semoga mendapat kekayaan yang makin melimpah.”

Sepekan sebelum Imlek, ada festival penyambutan Dewa Tungku atau Dewa Dapur. Disimbolkan dengan menyuguhkan pangsit yang mirip uang tael, agar Dewa Tungku memberi rezeki berlimpah di tahun yang akan dimasuki. Tak ketinggalan, kue keranjang dan arak putih untuk sembahyang leluhur.

Tahun Baru Imlek adalah saat kumpul keluarga, sekaligus mengenang para leluhur yang telah tiada. Pada malam itu, penduduk yang baru berkumpul berjaga-jaga atau bersembahyang hingga lewat tengah malam. Terkadang juga digunakan untuk bermain kartu.

Namun, kemeriahan itu tidak kita lihat setahun-dua tahun ini. Karena pandemi Covid-19, tidak ada perayaan tarian atau kembang api pada Tahun Baru Imlek 2020 dan 2021 di seantero jagat. Dan sekarang, gantinya adalah atraksi drone.

Pada Tahun Baru Imlek, terdapat banyak pantangan. Misalnya, kita tidak boleh menyantap makanan yang pahit, dilarang memotong rambut, berutang, merusak apa pun, harus berhati-hati agar tidak terluka, dan sebagainya.

Bila dilanggar, konon pelanggarnya akan menderita atau ciong sepanjang tahun. Percaya atau tidak percaya, siapa yang berani mengambil risiko itu?

Anjangsana ala Imlek

Anjangsana ala Imlek

Dalam acara anjangsana, yang muda mengunjungi yang tua, kemudian mengunjungi tetangga, guru, teman, dan rekan kerja.

Selama anjangsana, anak-anak yang belum menikah atau mereka yang dituakan akan menerima angpau, diiringi doa keberuntungan dan kemakmuran.

Pada dasarnya, wanita yang sudah menikah adalah milik keluarga lelaki. Karena itu, tradisi anjangsana hari pertama dihabiskan dengan mengunjungi keluarga dari pihak ayah. Baru pada hari kedua, mereka mengunjungi keluarga pihak ibu.

Tradisi Sin Cia Selama Imlek

Tradisi Sin Cia Selama Imlek

Yang juga menjadi ikon Tahun Baru Imlek adalah tradisi Sin Cia. Makan malam atau Sin Cia adalah salah satu ritual merayakan turunnya Dewa Langit, Chai Shen atau Kwan Kong. Sang dewa dipercaya turun ke bumi membawa rezeki pada tanggal 1, bulan 1. Maka saat itulah pesta makan digelar.

Pesta ini erat kaitannya dengan puluhan cerita mitologi. Salah satu versi menyebutkan kisah mengenai seekor monster bernama Nian yang tinggal di dasar laut. Ia akan keluar setahun sekali, tepatnya pada malam tahun baru, untuk melahap makanan berupa binatang-binatang ternak, atau mungkin manusia.

Sebagaimana diramalkan, Nian bergegas masuk ke desa-desa terpencil untuk mencari korban. Saat itu, seperti tahun-tahun sebelumnya, seluruh penghuni sudah mengungsi. Namun tahun itu, Nian terkejut menemukan satu rumah diterangi lampion dengan kertas merah cerah menempel di pintu.

Nian meraung marah dan menyerang dirinya sendiri. Ketika monster itu mendekati pintu, terdengar ledakan petasan. Nian jadi tak berani mendekat. Orang tua yang menghuni rumah itu keluar dengan baju merah. Nian ketakutan dan melarikan diri.

Hari berikutnya, yakni hari pertama bulan baru, penduduk desa yang sudah kembali terkejut menemukan orang tua yang tidak ikut mengungsi ternyata aman dan sehat. Orang tua itu pun menceritakan pengalamannya melewati rintangan (Kua Nian)

Sejak hari itu, penduduk Tiongkok menyalakan lampu dan lentera, menghiasi rumah dengan warna merah terang, ditambah bebunyian petasan di malam tahun baru untuk menakuti monster Nian.

Demikian, sekilas informasi tentang Tahun Baru Imlek. Semoga sedikit-banyak menambah wawasan. Selamat tahun baru bagi Teman-teman Tionghoa semua. Gong Xi Fa Cai!

Referensi

Yuk, bagikan tulisan ini di...

Leave a Comment