Orang Prancis memang kreatif. Untuk hal-hal sepele saja, kalau mau, mereka mampu mengemasnya menjadi sajian trendi dan mutakhir. Termasuk soal celana dalam.
Sekitar tujuh tahun lalu, tepatnya tahun 2011, seorang sarjana lulusan Universitas d’HEC Paris, bernama Guillaume Gilbault, ditantang teman-temannya untuk membuat celana dalam pria ala Prancis.
Provokasi tersebut disambut baik. Namun mengingat biaya produksi yang tinggi, apalagi untuk sebuah kancut pria. Maka dibutuhkan buzz yang bisa menimbulkan rasa penasaran sekaligus mendongkrak daya beli. Akan tetapi, untuk urusan yang satu ini, bukan masalah. Kaum marketing selalu punya cara.
Singkatnya, Monsieur Gilbault memilih promosi via internet dan media sosial. Cara ini, selain mudah, murah, efisien, juga tepat sasaran.
Jadilah peluncuran pertama produk tersebut mengusung buzz “Le Slip Francais – Le Slip qui sent bon” (Slip Prancis, celana dalam beraroma wangi). Tak ayal, kata-kata tersebut memicu adrenalin kaum hetero dan sekutu-sekutunya.
Begitulah latar kelahiran kreasi urusan celana dalam berbasis teknologi ini. Konon, koleksi tersebut tersedia dalam berbagai aroma menawan yang bisa dipesan.
Edisi perdama terbatas sebanyak enam ratus helai telah membuat kaum Adam penasaran. Laris manis.
Setelah mendapat kiriman, para pria yang berhasil menjadi konsumen awal, mengaku puas.
Produk berbahan minimalis dengan harga selangit itu mendapat sambutan yang baik dari publiknya. Baik dari segi kualitas bahan, kenyamanan, maupun rasa percaya diri ketika mereka mengenakannya.
Sukses publikasi dari mulut ke mulut serta rekomendasi dari lelaki yang telah menjadi klien, membuat wangi celana dalam ini terus merebak.
Harum sedap berasal dari terobosan mikrokapsul yang melepaskan aroma saat celana dalam berkontak dengan kulit. Sensasi selalu wangi, membuat pemakainya merasa nyaman dan tampil percaya diri.
Wangi tersebut diklaim bisa bertahan selama tiga puluh kali pencucian. Dengan syarat harus dicuci tangan. Bila memakai mesin, dipastikan wanginya menghilang lebih cepat.
Jangan tanya bagaimana bila celana dalam tersebut tidak dicuci-cuci. Sebab, inovasi ini disertai syarat dan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya, dicuci atau tidak, slip tersebut menjadi celana dalam biasa.
Harga kenyamanan sepotong kain minimalis berbentuk segitiga dengan wangi 30 kali cuci itu berbandrol 35 euro per potong.
Peringatan: Tidak ada garansi uang kembali apabila celana dalam sudah tidak wangi.
Peringatan II: Hati-hati! Jaga kesopanan dengan tidak bertanya-tanya soal aroma celana dalam orang lain. Apalagi mempertontonkan isi celana dalam tersebut di depan umum. Bila terjadi insiden memalukan, atau dianggap menistakan celana dalam dan isinya, itu di luar tanggung jawab penulis.
Peace!
Berrrkk… Biar wangi, tetaplah jijik Kalau yang pakai pria perancis