Akhirnya, Dapat Vaksin Pfizer demi Arles-Prancis yang Bebas Corona

Akhirnya, Dapat Vaksin Pfizer demi Arles-Prancis yang Bebas Corona

Lega! Aku akhirnya berpartisipasi sebagai pemutus rantai penularan virus corona. Aku ikut mengambil bagian di antara 20 juta warga Prancis yang menerima vaksin dosis pertama.

Berikut adalah pengalamanku, hingga detik-detik antivirus Corona di tabung jarum memasuki tubuhku, melalui injeksi di lengan kiri.

Email Konfirmasi terkait vaksinasi

Suamiku membantuku mengajukan permohonan lewat internet. Aku kemudian mendapat konfirmasi lewat email. Tanggal rendez-vous pun diperoleh dalam lima hari. Puji Tuhan!

Maka pada Hari H, yaitu 12 Mei 2021, pukul satu siang, aku bersiap menuju Pusat Vaksinasi Kota Arles. Kulihat orang-orang berdatangan dan antrean cukup panjang, sehingga aku tidak leluasa mengabadikannya dengan kamera.

Papan petunjuk di Pusat Vaksinasi Arles

Di meja resepsi, aku menunjukkan email konfirmasi atas namaku, berikut La Carte de Sejour (KTP) dan La Carte Vitale (kartu kesehatan). Oh ya, untuk vaksinasi resmi ini, seluruh biaya ditanggung oleh negara.

Setelah petugas memeriksa dataku di komputer, ia mempersilakan aku berbaris lagi. Kali ini, antreannya menuju meja petugas kesehatan untuk mencatatkan nama serta nomor kartu kesehatan di secarik kertas, disertai beberapa pertanyaan umum tentang kondisi kesehatanku. Di meja itu, kembali aku menunjukkan kedua kartu sakti tersebut sebagai pemohon yang sah.

Lalu, bermodal catatan dari meja barusan, aku dipersilakan menunggu giliran bertatap muka dengan dokter yang bertugas.

Kota Arles seperti miniatur saja. Semua orang rasanya saling mengenal, meskipun hanya lewat nama. Buktinya, dokter yang menerimaku, dr. Robert Rivière, tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya begitu melihat rentetan namaku. “Anda istri Philippe Ripert?” tanyanya.

“Benar. Anda mengenal suami saya, Dok?” tanyaku balik.

Mungkin dokter itu agak heran, istri si Juragan semungil ini. Hehehe!

Perlu kuakui, wajahku lebih dikenal para penjual sayur di pasar, daripada orang-orang berjas dan berpendidikan. Ini mungkin pemberitahuan tidak penting bagi Teman-teman, tetapi penting bagi para penjual sayur. 😀 Peace!

Lalu, kami mengobrol singkat. Tak lupa, aku meminta izinnya untuk mengambil gambar. Kukatakan, aku berencana menulis pengalamanku divaksin dan beliau menjadi bagian dari dokumentasi kampanye pemberantasan Virus Corona melalui blogku. Dokter yang ramah itu pun mengizinkan.

Dokter Robert Rivière

Saat kameraku mengarah kepadanya, aku yakin beliau tersenyum tampan di balik maskernya.

Dokter Rivière kemudian mengeluarkan dua dokumen. Pertama, sebuah surat resmi dari Kementerian Solidaritas dan Kesehatan, sebagai Passport Sanitaire untuk bepergian. Yang kedua, surat nama vaksin yang aku terima di mana data itu terhubung dengan Asuransi Kesehatan.

Surat Keterangan telah divaksin Pfizer-BioNTech dosis pertama

Melewati meja dokter, aku menunggu lagi untuk mendapat giliran divaksin. Sekira 35 menit, aku masuk ke ruang suntik dengan membawa dua surat keterangan dokter.

Hari itu, pukul 13.55, aku menerima Vaksin Pfizer-BioNTech dosis pertama di tubuhuku. Detik-detik bersejarah yang berlangsung tidak lebih dari semenit itu aku abadikan.

Proses vaksinasi anti COVID-19 yang hanya semenit

Setelah itu, aku diminta menunggu 15 menit dan mengantre untuk memperoleh jadwal vaksin kedua. Ternyata, aku mendapat jadwal injeksi kedua pada 23 Juni 2021, pukul 12.25 waktu Prancis.

Voilà! Resmilah aku menjadi bagian dari pemutus rantai Pandemi COVID-19. Namun, aku tetap memakai masker, sering cuci tangan, dan tetap menjaga jarak aman dengan siapa pun. Bersabar menunggu hari-hari normal yang semoga sebentar lagi menjadi kenyataan.

Yuk, bagikan tulisan ini di...

Leave a Comment